Salah satu negeri islam terbesar didunia yaitu Indonesia, mulai kembali memperkenalkan dinar emas dan dirham perak yang sesuai standard Islam yaitu 4.25 gram emas 22 karat. berbagai kalangan yang menginginkan indonesia bangkit dan lepas dari keterpurukan karena menganut sistem kapitalis untuk pindah dan berganti ke syariat islam yang menjanjikan bagi kesejahteraan dan kebaikan umat islam.
Dinar dan dirham ini diproduksi oleh PT Antam indonesia salah satu BUMN pemerintah indonesia. salah satu unit bisnis nya yaitu logam mulia yang memproduksi dinar ini. beberapa praktisi memperkenal kan dinar dan dirham ini yaitu:
gerai dinar.com yang diketuai oleh Bapak Muhaimin Iqbal seorang eksetkutif sekaligus pemikir, praktisi dan sekaligus akademisi. beliau pernah menjabat sebagai komisaris diberbagai perusahaan.
dan masih banyak lagi yang lain yang ingin memperkenalkan sistem islam yang sangat melindungi negeri islam. Marilah kaum muslimin kita ikut untuk meramaikan dan mensukseskan dinar dan dirham ini untuk kebangkitan negeri kita Indonesia agar berhasil maju dan mampu mensejahterakan rakyatnya.
Bagi para perencana finansial, inflasi adalah sesuatu yang pasti terjadi dan berapa besarnya tidak dapat ditentukan dengan pasti disetiap negara yang menganut dan menggunakan uang kertas. dimana uang ini antara nilai bahan uang dan nilai yang tercantum di uangnya tidak terdapat kesesuaian. sehingga sulit bagi praktisi ekonomi untuk merencanakan program ekonominya.
Di Indonesia tahun 1998 pernah terjadi inflasi sebesar 78%, lebih buruk lagi dalam lima puluh tahun terakhir, di Indonesia pernah terjadi inflasi yang tidak terkendali dan mencapai 650% pada tahun 1965. Inflasi berarti menurunnya daya beli uang. infalsi ini tidak hanya terjadi pada mata uang rupiah, tapi juga terjadi pada mata uang negara lain didunia ini. dollar yang perkasa inipun termasuk yang terkena imbasnya.
Dengan kembali nya dinar maka kita tidak akan terkena imbas inflasi. karena dinar adalah mata uang yang zero inflation. karena nilai uang yang tertuang didalam mata uang dan harga bahan uangnya sama. Mengenai daya beli uang emas dinar dapat kita lihat dari hadits berikut:
"Ali bin Abdullah menceritakan kepada kami, sufyan menceritakan kepada kami, Syahib bin Gharqadah menceritakan kepada kami, ia berkata,' Saya mendengar penduduk bercerita tentang Urwah, bahwa Nabi SAW, memberikan uang satu dinar kepadanya agar dibelikan seekor kambing untuk beliau. Lalu dengan uang tersebut ia membeli dua ekor kambing. kemudian ia jual satu ekor dengan harga satu dinar. Ia pulang membawa satu dinar dan satu ekor kambing. Nabi SAW mendoakannya dengan keberkatan dalam jual belinya. seandainya Urwah membeli debu pun, ia pasti beruntung." (HR Bukhori).
Dari hadits tersebut kita bisa tahu bahwa harga pasaran kambing yang wajar pada zaman nabi SAW adalah satu dinar. sekarang pun kalau kita beli kambing dengan uang satu dinar kita masih mampu membelinya sekarang. itulah contoh zero inflation.
Mari kita sukseskan ekonomi islam ...
DINAR MEMANG HEBOH ...
BalasHapus